Bila berkunjung ke suatu daerah, pasti ada destinasi wisata yang paling menonjol. Begitu juga bila berkunjung ke Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kepulauan Buton, Kota Bau-Bau. Di sana terdapat satu destinasi wisata yang paling menonjol dan menjadi kebanggaan masyarakat sekaligus ikon Kota Bau-Bau. Destinasi wisata tersebut adalah Pantai Kamali.
Di pantai ini juga terdapat sebuah patung naga yang menjadi ikon Kota Bau-Bau. Pantai Kamali yang terletak di pusat Kota Bau-Bau menyajikan keindahan dan pengalaman berbeda yang tak akan terlupakan oleh pengunjung. Karena pantai ini berada di pusat Kota Bau-Bau, suasana pantai yang ditawarkan sedikit berbeda dengan pantai pada umumnya yang berada agak jauh dari perkotaan.
Harga Tiket Masuk
Pantai Kamali buka selama 7 hari dengan harga tiket masuk yang bervariasi tergantung pada hari kunjungan. Pada hari biasa (Senin – Jumat), pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp10.000,- per orang. Sedangkan pada hari libur (Sabtu – Minggu) atau hari libur lainnya, tarif tiket masuk akan lebih tinggi atau tergantung pada kebijakan pengelola pantai Kamali.
Biaya masuk tersebut berbeda dengan biaya parkir kendaraan pengunjung. Kendaraan roda dua akan dikenakan biaya parkir sekitar Rp5.000,- per unit, sedangkan kendaraan roda empat dan lebih akan dikenakan biaya parkir sekitar Rp10.000,- per unit. Biaya parkir ini bersifat dinamis tergantung pada kebijakan pengelola parkir yang berlaku saat itu.
Rute Menuju Pantai Kamali
Pantai Kamali yang terletak di Jalan Mayjend Sutoyo, Wale, Kecamatan Wolio, Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, cukup mudah ditemukan. Bagi pengunjung yang datang dari arah Jalan Pahlawan, cukup mengikuti Jalan Pahlawan sampai menemukan perempatan yang menghubungkan Jalan Diponegoro dengan Jalan Anoa. Kemudian belok kiri menuju arah Jalan Sultan Hassanudin hingga sampai di depan balai kota.
Bagi pengunjung yang datang dari arah Jalan Anoa, bisa langsung menuju arah Jalan Martadinata agar lebih dekat dengan Pantai Kamali. Pantai Kamali berada di sebelah kiri Pelabuhan Murhum jika dilihat dari arah timur. Sedangkan untuk pengunjung yang datang dari arah Jalan Betoambari, cukup lurus ke utara sampai Jalan Batara Guru, kemudian belok kiri menuju Jalan Wolter Mangonsidi. Lurus terus hingga ujung dan berakhir pada Jalan Yos Sudarso, kemudian belok kanan. Pantai Kamali berada di depan Universitas Dayanu Ikhsanudin Kota Bau-Bau, sampai pada tikungan Jalan Mohammada Husni Tamrin. Jika tidak ingin repot dengan jalanan Kota Bau-Bau, pengunjung dapat menyewa mobil travel yang siap mengantarkan sampai lokasi tujuan.
Hal Menarik di Pantai Kamali
1. Icon Patung Naga
Di Pantai Kamali terdapat sebuah patung naga berukuran besar yang dikelilingi oleh air mancur. Patung ini merupakan ikon dari Kota Bau-Bau yang melambangkan kejayaan, kekuatan, dan kegigihan Kerajaan Buton pada zaman dahulu. Patung naga tersebut berdiri megah dan perkasa seolah sebagai penjaga sekaligus pelindung Pantai Kamali. Di sekitar patung ini juga terdapat objek wisata lain yang menarik.
Icon patung naga ini menjadi objek yang paling banyak dicari ketika berkunjung ke Pantai Kamali. Patung naga berwarna hijau setengah badan ini sering digunakan sebagai objek foto untuk mengabadikan kunjungan ke Pantai Kamali. Rasanya kurang lengkap jika berkunjung ke Pantai Kamali tanpa melihat atau berfoto bersama patung naga ini.
2. Taman yang Tertata Rapi
Di sepanjang Pantai Kamali, pengunjung akan menemukan taman yang tertata rapi dan sangat nyaman untuk berjalan santai bersama keluarga. Bibir pantai Kamali memang dibangun dengan taman yang mengikuti kontur bibir pantai agar tidak ada pasir yang terbawa ke laut. Namun ada beberapa lokasi yang masih disisakan pasir untuk keperluan tertentu seperti irigasi atau taman bermain anak.
Adanya taman ini dikarenakan Pantai Kamali berdekatan dengan Pelabuhan Murhum, yang dibangun dengan cara memisahkan pasir landai dari laut sehingga pasir tersebut diteruskan ke Pantai Kamali. Adanya taman ini membuat Pantai Kamali lebih tertata di antara gemerlap Kota Bau-Bau. Taman ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Bau-Bau sebagai tempat bersantai dan piknik.
3. Taman Bermain Anak
Pantai Kamali bukan hanya ramah bagi pengunjung dewasa, tetapi juga anak-anak. Di taman tepi Pantai Kamali, terdapat banyak wahana bermain anak yang disediakan dan dapat diakses secara gratis. Wahana yang tersedia antara lain ayunan, perosotan, dan banyak lagi. Wahana-wahana ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga melatih gerak dan otot anak-anak.
4. Lokasi yang Nyaman untuk Berjalan Pagi
Warga Kota Bau-Bau sering menggunakan jalur pejalan kaki di sepanjang Pantai Kamali untuk berolahraga pagi mulai dari berjalan kaki hingga berlari kecil. Suasana pagi di Pantai Kamali sangat segar dengan semilir angin pantai yang sejuk. Olahraga pagi di Pantai Kamali tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menyegarkan pikiran dan mata.
5. Pepohonan Sepanjang Pantai
Agar suasana pantai tetap sejuk meskipun berada di pusat Kota Bau-Bau, pengelola pantai Kamali menanam pepohonan berupa pohon kelapa yang berjajar di sepanjang pantai. Selain sebagai pelindung dan penyejuk, keberadaan pohon-pohon ini juga menambah keindahan taman dan pantai Kamali yang eksotis. Pantai Kamali sekilas mirip dengan pantai di California, Amerika Serikat.
6. Wisata Kuliner Street Food
Wisata kuliner tidak dapat dilewatkan ketika berkunjung ke Pantai Kamali. Pantai Kamali dibagi menjadi tiga bagian. Bagian barat digunakan sebagai area parkir dan juga tempat penjual makanan kaki lima yang menjajakan dagangannya. Sedangkan bagian timur Pantai Kamali dikhususkan bagi penjual makanan malam. Sedangkan bagian tengah merupakan pusat dan tempat berdirinya patung naga.
Makanan kaki lima yang ditawarkan di Pantai Kamali sangat beragam, mulai dari makanan utama, makanan penutup, minuman, camilan, hingga makanan khas Pulau Buton. Salah satu minuman yang sering ditemui di sana adalah Saraba. Saraba merupakan minuman khas Sulawesi yang terbuat dari jahe, gula, madu, dan rempah-rempah alami lainnya.
Selain lezat, Saraba juga sangat ampuh dalam menghangatkan tubuh dan menghilangkan rasa nyeri. Jangan lewatkan pula kesempatan untuk mencicipi makanan khas Pantai Kamali yang lezat.
7. Air Laut yang Jernih
Meskipun Pantai Kamali tidak dianjurkan untuk berenang, namun pesona air lautnya sangat mempesona. Warna biru navy yang kuat dan tenang terlihat sejauh mata memandang. Di tengah laut Pantai Kamali, terdapat banyak kapal, baik kapal angkutan maupun kapal nelayan, yang siap berlayar mengarungi laut di sekitar Pantai Kamali.
8. Malam Penuh Gemerlap
Malam hari merupakan waktu yang tepat untuk mengunjungi Pantai Kamali. Pada malam hari, banyak masyarakat, terutama para pemuda, yang mengunjungi pantai ini. Di sepanjang Pantai Kamali, dipasangi lampu yang terang benderang berwarna-warni, yang menambah gemerlap pantai di tengah kota Bau-Bau. Pantai ini menjadi tempat yang asyik untuk dikunjungi pada malam hari.
Tidak hanya itu, banyak penjual makanan dan minuman yang berjualan di pasar malam sebelah timur Pantai Kamali, yang menjadikan suasana pantai semakin hidup. Banyak masyarakat Kota Bau-Bau yang sengaja mengunjungi Pantai Kamali bersama keluarga untuk menghabiskan waktu di malam hari. Pada malam minggu, pengunjung mungkin beruntung bisa menemukan pertunjukan jalanan seperti konser musik mini atau kelompok musik yang memainkan alat musik yang merdu. Gemerlap malam di Pantai Kamali sudah terkenal bahkan di luar negeri. Banyak turis mancanegara yang sengaja datang ke Bau-Bau untuk menikmati suasana malam di Pantai Kamali.
Setelah membaca sekilas mengenai daya tarik dan pesona Pantai Kamali, tidak ada salahnya jika suatu hari nanti berkunjung ke Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, khususnya Kota Bau-Bau, untuk mengunjungi Pantai Kamali. Pantai Kamali menawarkan keindahan alam yang menakjubkan dengan berbagai macam atraksi seperti patung naga, taman yang rapi, wahana bermain anak, dan pantai yang indah. Jangan sampai melewatkan kesempatan untuk mengunjungi Pantai Kamali yang eksotis ini.